China Terbangkan Jet Tempur J-15
Tidak bisa dirahasiakan lagi, seluruh dunia sudah tahu apa yang sedang terjadi dengan China dan Amerika Serikat. Keduanya selalu memiliki perselisihan yang terkadang sulit diselesaikan dengan jalan damai.
Kedua negara maju ini memang memiliki sejarah yang tidak tertandingi dikeduanya. Dari sistem militernya tentu sama-sama memiliki kekuatan masing-masing.
China Terbangkan Jet Tempur J-15
Kalian pasti tahu bahwa keduanya memiliki pertahanan negara yang tidak perlu diragukan. Oleh karena itu, perselisihan keduanya membuat banyak negara khawatir akan berdampak ke negara lainnya.
Seperti pada judul, China sudah menerbangkan jet tempur J-15 baru-baru ini. Bukan tanpa alasan, kesiagaan militer China ini dilakukan demi melawan provokasi militer Amerika Serikat.
Sebelumnya AS sudah mengerahkan pembom B-1B untuk mengawasi lautan Pasifik. Karena AS lebih dahulu melakukan provokasi, China ikut memamerkan kekuatan militernya.
China mengerahkan jet tempur yang berbasis kapal induk, kapal perang, dan pesawat anti kapal selam di laut China Selatan.
Bukan main-main, keduanya memang sedang melakukan persiapan perang. Belum ada kabar berita terupdate tentang peperangannya, namun kemiliteran yang sudah dikerahkan di udara, darat dan laut cukup menjelaskan bahwa keduanya tidak mau mengalah.
Perselisihan China dan AS
Banyak yang sudah dilakukan China untuk membuktikan negaranya juga kuat dalam kemiliteran. Bukan hanya berdiam diri dengan provokasi, China menanggapi serius bahkan ditengah pandemi yang sedang mewabah di seluruh dunia.
Tidak hanya melakukan penerbangan jet tempur, banyak kapal sudah melakukan pelatihan anti bajak dan penembakan langsung untuk kesiagaan terburuk saat berada di lokasi.
Pesawat anti kapal selam sudah melakukan patroli dan bahkan sempat mengusir kapal AS, USS Barry saat masuk di wilayah Tiongkok Laut China Selatan.
Selain menerbangkan pembom B-1B di Laut China Selatan dan Laut China Timur, AS juga diketahui telah mengirim pesawat pengintai untuk mengumpulkan informasi seluruh pergerakan Tiongkok.
Kemungkinan terbesar saat pandemi ini selesai, AS akan lebih meningkatkan provokasi terhadap China.